Monthly Archives: September 2007

Kangen makan puedes….

Posted on

Tiba-tiba pengin banget makan yang puedes banget. Akhirnya bikinlah sambel goreng krecek dengan banyak cabé. Untung persediaan krecek dan kacang tolo masih ada walaupun tinggal sedikit (bawa dari Indonesia). Biar tambah banyak, ditambah buncis.

Setelah diinepin semalam, tadi buka puasa makan sambel goreng krecek ini dan lontong. Alhamdulillah…..rasa kangen terpuaskan……

Beginilah kalau merantau…..rasa kangen kadang harus ditahan sampai tiba waktu mudik……..untung untuk kangen yang satu ini nggak perlu nunggu setahun atau dua tahun lagi…….

Tanya dong….snack tradisional dan cake

Posted on

Teman-teman yang baik, tanya dong. Ada 2 pertanyaan nih.

1. Snack tradisional apa yang berasa gurih tapi bisa dimakan tidak dalam keadaan panas. Selain lemper, semar mendem dan risoles apa lagi ya? Risoles saja lebih enak dimakan dalam keadaan panas kan?

Soalnya di tempat kerja Leo akan ada acara perpisahan temannya dan kami ingin menyumbang snack: 1 rasa manis dan 1 rasa gurih. Tadinya mau bikin lumpia tapi lumpia kan harus panas ya soalnya kalau nggak panas, nggak renyah.

2. Kalau ada resep cake bahannya pake susu bubuk, bisa diganti apa ya? Soalnya aku di sini sulit sekali cari susu bubuk. Lha wong susu segar saja di sini banyak dan murah harganya kok, jadi susu bubuk nggak populer.

Pengin nih bikin cake pake tepung ketan, tapi ternyata harus pake susu bubuk. Atau ada cake-cake lain yang bahannya pake susu bubuk kan? Terus ukurannya gimana ya? Misalnya kalau susu bubuknya 2 sdm, diganti sama apa dan berapa ukurannya.

Aku pernah ganti susu bubuk dengan creamer tapi hasilnya nggak gitu bagus. Nggak tahu tuh, aku yang bego bikin cake atau memang creamer teksturnya lain. Kali aja alasan pertama yang bener. hi..hi..hi…

Dulu pernah ada yang kasih tahu, tapi lupa. Dasar sudah nenek-nenek, jadi pelupa.

Terimakasih ya sebelumnya ya………

MFM#7: Nasi kuning seafood

Posted on

Tema MFM yang diorganisir oleh Yami kali ini adalah beras. Terimakasih Yami for organizing this event. Tadinya mau bikin risotto, tapi setelah search resep di internet, ternyata harus pake wine atau cognac dan berasnya pun harus tertentu seperti arborio. Ganti pengin bikin paella, tapi ternyata harus pake saffron. Aduh…kok susah banget sih. Nggak jadi lagi.

Akhirnya bikin nasi kuning dengan bumbu mirip paella tapi pake kunyit, caranya kayak bikin nasi goreng. Bingung to? Lha mau bikin nasi kuning beneran nggak telaten karena harus menyiapkan ubo rampe-nya (telur dadar, ayam goreng, kering tempe dsb). Tapi rasa nasi kuning ala aku ini lumayan enak kok (muji diri sendiri soalnya nggak ada yang muji selain Leo. Kalau dia sih wajib muji. he…he..he..). Ketika Leo tanya ini apa, aku bilang ini paella Jawa. he…he…he…

Bahan:

Nasi:

1 cup beras (aku pake basmati)

1/2 kaldu blok

1/2-1 sdt kunyit (tergantung selera)

Air untuk memasak nasi

Sayuran:

1/2 buah bawang bombay, iris dadu

1 siung bawang puting cincang

1 cabe merah, rajang

1/2 buah paprika merah, iris kotak

1 buah wortel, iris dadu, jangan terlalu kecil

3 buah jamur merang (aku pake yang gede), iris

1 buah tomat, potong kotak

1/4 sdt garam

1/4 sdt merica bubuk

minyak untuk menumis

Seafood:

5 buah king prawn (udang apa saja boleh deh)

1 kaleng tuna

1,5 genggam seafood lain (cumi, kerang dsb suka-suka, aku pake frozen karena yang ada itu)

Air jeruk nipis

1-2 cm jahe dicincang atau parut

1/2 buah bawang bombay, potong kotak

3 siung bawang putih, cincang

3 cm prei atau 1 batang daun bawang, iris

1-2 cm jahe, parut atau cincang halus

minyak untuk menumis (aku pake olive oil)

2 sdt sesame oil (minyak wijen)

1/2 sdt merica bubuk

1/2 sdt gula (pengganti vetsin)

1/2 sdt garam

1/2 kaldu blok

1 sdt basilicum

1 sdt oregano

1/2 sdt rosemarijn (optioneel)

1/2 sdt tjm (optioneel)

2 sdm saus tomat

3 batang seledri, cincang

brambang (bawang merah) goreng (optioneel)

Cara:

Nasi:

1. Masukkan beras dalam rice cooker dengan menambahkan 1/2-1 sdt kunyit bubuk dan 1/2 kaldu blok serta air sesuai dengan petunjuk rice cooker. Masak sampai nasi matang.

2. Setelah matang, uraikan nasi tersebut, dinginkan dan sisihkan (kalau perlu masukkan kulkas)

Sayur:

1. Panaskan olive oil dalam wajan, kemudian tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Masukkan cabe merah dan tumis sampai layu.

2. Masukkan wortel dan tumis lagi

3. Masukkan paprika

4. Masukkan jamur dan tomat

5. Masukkan garam dan merica

6. Sisihkan. Sebaiknya sayuran jangan sampai terlalu layu. Aku lebih suka sayurnya masih setengah matang.

Seafood:

1. Marinate semua seafood (kecuali tuna kaleng) dalam air jeruk nipis selama minimum 15 menit, kemudian cuci dan tiriskan.

2. Panaskan 2 sdm olive oil dan 2 sdt minyak wijen. Tumis bawang putih dan jahe bersamaan

3. Masukkan bawang bombay dan aduk sampai harum. Masukkan daun bawang.

4. Masukkan udang dan seafood lain dan tumis hingga matang

5. Masukkan tuna dan tumis lagi

6. Masukkan semua bumbu: garam, merica, basilicum, kaldu blok, oregano, tijm, rosemarijn, saus tomat. Aduk rata

7. Masukkan nasi dan aduk rata

8. Masukkan sayuran yang sudah ditumis, aduk sebentar dan segera matikan api.

9. Masukkan seledri mentah dan aduk lagi.

10. Sajikan di piring dan taburi brambang (bawang merah) goreng. Enak dimakan pake salad.

Kayaknya sih ruwet ya, tapi sebetulnya gampang dan cepet masaknya karena tinggal potong-potong dan cemplang-cemplung dan crut-crut bumbu bubuk dan saus tomat.

Horeeee….nyonteknya berhasil: Lumpia oven rasa kari

Posted on

Ini hasil nyontek dari resepnya mbak Estherlita. Seneng banget karena bisa bikin lumpia nggak pake digoreng tapi tetap renyah hasilnya. Terimakasih ya mbak Esther….muuuaachhhhh.

Maklum kami sudah sepuh, Leo sudah kepala 5, beberapa tahun lagi kalau aku diberkahi umur panjang juga akan berkepala 5. Jadi perlu mengurangi gorengan.

Tips dan tricks nya ikut sarannya mbak Esther. Dijamin berhasil deh. Cuma isinya saja aku bikin lain menyesuaikan dengan isi kulkas dan bumbu yang tersedia. Kali ini bikin lumpia rasa kari (sekali-sekali pengin juga makan lumpia with curry flavour…..). Menurut kami yo enak renyah.

Bahan:

3 buah wortel, potong dadu kecil, rebus sebentar dan tiriskan

8 buah jamur merang, ptong kecil, resbus sebentar dan tiriskan

1 pak soun, rebus, tiriskan dan rajang 2-3 cm

1 sdm ebi, rendam dalam air panas, tiriskan, cincang atau haluskan

3 siung bawang putih, cincang

1/2 sdt garam

1/2 sdt merica

1/2 sdt bubuk kari

1/2 sdt gula pasir (pengganti vetsin)

1 sdt kecap manis

1 sdm brambang (bawang merah) goreng (optional)

3 tangkai seledri dirajang

Minyak untuk menumis dan mengoles (aku pake olive oil)

15 lembar kulit lumpia

Bahan lem:

1 sdm terigu munjung campur dengan 2,5-3 sdm air kemudian aduk rata

Cara:

Untuk Isi:

1. Campur dengan rata: soun, wortel dan jamur merang yang sudah direbus. Kemudian sisihkan.

2. Panaskan minyak di wajan dan tumis bawang putih sampai harum

3. Masukkan ebi dan tumis sampai harum

4. Masukkan campuran soun, wortel dan jamur merang.

5. Masukkan bumbu lainnya: garam, gula, merica, bubuk kare dan kecap. Kemudian aduk rata

6. Matikan api. Masukkan seledri cincang dan brambang goreng. Aduk rata

Penyelesaian:

1. Ambil 1 lembar kulit lumpia, isi dengan bahan isi kemudian digulung dan di-lem ujungnya pake terigu yang sudah dicairkan.

2. Olesi seluruh permukaan lumpia dengan minyak, tipis-tipis saja.

3. Masukkan lumpia dalam pirex (atau loyang) yang sudah diolesi minyak.

4. Panggang dalam oven dengan suhu 230 derajat Celcius. Kalau resepnya mbak Esther 240 derajat, tapi karena ovenku cuma bisa 230 dan 350 derajat, maka aku pilih yang 230 derajat.

5. Panggang sampai kecoklatan (kalau resepnya mbak Esther harus dibalik setiap 5 menit supaya nggak gosong. Tapi aku cuma balik 1 atau 2 kali saja. Itu saja mbaliknya setelah lebih dari 10 menit. Lha panas jé…..)

6. Sajikan dengan saus. Berhubung muales, aku cuma sajikan dengan sambel botol ABC. Itu saja wis enak. he…he…he…

Tip dari mbak Esther adalah sayurannya direbus dulu, nggak langsung ditumis supaya nggak berair. Aku ikuti tip ini (ngrebusnya sebentar saja), dan memang betul, isian jadi kering nggak berair, apalagi ditambah dengan soun, jadinya tambah deh lebih kering karena sounnya menyerap air.

Aku manggangnya selama 35 menit, padahal 30 menit juga sudah bagus. Maklum takut nggak renyah. Lain kali aku akan panggang selama 30 menit saja. Oh ya, ovenku memang agak aneh, kalau manggang selalu harus lebih lama daripada resep.

Yang jelas, lumpia ini bisa renyah dan kering tidak berminyak. Leo bilang enak. Seneng aku. Terimakasih ya mbak Esther. Huugggsss…..Hanya Allah yang bisa membalas ya mbak…..